KONSULTAN BABY SHOP
PALING TOP, +62 813-9864-6177, ALASAN ORANG TUA HARUS PILIH MAINAN SESUAI USIA ANAK
Memilih Mainan Anak
Sesuai Usia, Mainan Sesuai Umur Anak, Jenis Mainan Anak Sesuai Usia, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta,
Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di
Jakarta
Alasan Orang Tua Harus
Pilih Mainan Sesuai Usia Anak - Mainan kadang dilihat
sebagai benda yang tampak sepele dan kadang dianggap sekadar benda yang mumpuni
untuk membuat anak diam dan berhenti merajuk. Rupanya, mainan punya manfaat
lebih dari sekadar itu, terlebih mainan edukatif.
Menurut
Markus M. Dhanusantoso, dokter spesialis anak, mainan edukatif diperlukan dalam
proses tumbuh kembang anak.
Akan
tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua saat memilih mainan
yang pas untuk anak terutama memilih mainan sesuai tahapan tumbuh kembang anak.
Mainan mungkin punya kualitas terbaik dan punya embel-embel edukatif, tapi jika
tidak sesuai usia atau tahapan, maka mainan hanya sekadar untuk bersenang-senang,
tanpa ada unsur edukatifnya.
"Para
orang tua dapat memberikan jenis mainan yang sesuai dengan jenis kegiatan,
usia, dan kemampuan anak untuk mendapatkan hasil yang optimal hingga tahap
krusial perkembangan anak," ujarnya saat peluncuran koleksi mainan ELC di
Grand Indonesia, Rabu (22/11).
Permainan
bisa jadi solusi bagi orang tua untuk mengembangkan kemampuan panca indera anak
sejak dini. Fase-fase perkembangan anak dapat terbagi menjadi :
1. 0 - 3 bulan
Fase
pertama sejak lahir adalah fase anak mulai indera penglihatan dan sentuhan.
Orang tua diharapkan selalu dekat dengan anak. Sebenarnya, memaksimalkan
tahapan tumbuh kembang anak tak melulu dengan mainan. Anak yang baru lahir
belum bisa diberi mainan apalagi diajak bermain. Orang tua dapat memanfaatkan
tiap momen untuk tahapan tumbuh kembangnya.
Markus
memberikan contoh, merangsang kemampuan panca indera anak bisa saat mengganti
popok.
"Proses
tumbuh kembang anak berjalan tiap saat. Apa yang orang tua lakukan dengan anak
itu untuk stimulasi. Mengganti popok juga stimulasi, bayi diajak ngobrol,
diberi tahu kalau pakai popok seperti ini, pertama kaki kanan dimasukkan lalu
kaki kiri dan seterusnya. Nanti dia besar akan mengikuti, saat pakai celana oh
gini caranya,"jelas Markus.
2. 3 - 6 bulan
Masuk
usia 3 bulan, anak sudah mampu mengontrol tangan dan kakinya serta senang
mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya. Orang tua dapat memberikan anak mainan
yang mengeluarkan bunyi dan berwarna terang.
Catatan
bagi orang tua, meski mainan yang dipilih sudah sesuai, Markus berkata, proses
bermainnya juga menyesuaikan dengan kemampuan anak.
"Anak
umur 3 bulan itu paling jarak penglihatannya hanya 30 - 40 centimeter sehingga
teknik bermain harus benar, mainan jangan terlalu jauh. Selain itu, gerakan
jangan monoton, harus dinamis misal mainan ditunjukkan di sisi kiri atau
kanan," ujarnya.
3. 6 - 9 bulan
Usia
6 bulan, biasanya anak sudah mulai merangkak atau bahkan duduk. Buat permainan
semakin dinamis. Anak sebaiknya dirangsang untuk meraih atau mengejar mainan.
Sembari
bermain, ajak anak berkomunikasi dengan memberikan pengertian yang benar.
Misalnya, permainan rumah-rumahan, anak diminta memasukkan boneka ke dalam
rumah-rumahan. Rumah tentu memiliki pintu dan jendela, maka sebaiknya arahkan
anak untuk memasukkan benda melalui pintu. Jangan biarkan anak memasukkan benda
melalui jendela. Jika terjadi, baiknya orang tua memberi tahu bahwa boneka
alias tokoh utama permainan baiknya masuk melalui pintu.
"Anak
di bawah setahun itu memorinya hanya bertahan 24 - 36 jam sehingga tiap kali
diajak bermain sebaiknya diberi pengertian terus. Tanpa pengulangan, memori
tidak akan tercipta," kata Markus.
4. 9 - 18 bulan
Pada
usia ini, biasanya anak sudah mulai berjalan, mendorong, dan jongkok. Orang tua
dapat memberikan mainan yang merangsang kemampuan ia berjalan. Mendorong walker
bisa jadi sarana orang tua untuk melatih anak berjalan.
5. 18 bulan ke atas
Pada
usia ini, anak mulai berimajinasi dan mengeksplorasi hal baru. Memori anak
mulai usia setahun juga tersimpan lebih lama sehingga mainan yang merangsang
daya ingat juga bagus untuknya, misal mainan mengeluarkan dan memasukkan benda
kembali ke dalam wadah dengan lubang sesuai dengan bentuk benda.
"Satu
permainan jangan cuma 'fun', tapi juga perlu diperhatikan adanya unsur-unsur
lain seperti adanya komunikasi, pola berpikir dan motorik anak apa akan
berkembang," kata Markus saat peluncuran produk mainan ELC di Grand
Indonesia, Rabu (22/11).
baca juga : rekomendasi aplikasi jual beli onlineSUMBER : CNN INDONESIA
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar