Jumat, 16 November 2018

Cara Menentukan Harga yang Tepat | Konsultan Bisnis Manajemen


KONSULTAN MANAJEMEN

KONSULTAN BABY SHOP

TERPECAYA, +62 813-9864-6177, Bisnis Baby Shop, Harga Produk, Konsultan Baby Shop, Manajemen Baby Shop, Baby Shop Murah, Baby Shop Berkualitas


CARA MENENTUKAN HARGA YANG TEPAT- Untuk menentukan harga jual dari sebuah produk itu berupa barang ataupun jasa bukanlah hal yang mudah. Bila salah dalam mengambil keputusan maka resikonya usaha anda akan gulung tikar atau bangkrut. Dengan susah payah mendirikan usaha tersebut namun dengan begitu mudahnya akan hancur hanya dengan satu kesalahan yaitu penentuan harga. Sebenarnya ada banyak cara yang bisa anda lakukan untuk menentukan harga supaya tidak terjadi kesalahan. Namun tidak semua cara tersebut bisa anda terapkan dalam berbagai jenis produk yang akan dijual. Beberapa faktor yang seringkali menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan harga produk adalah mengamati harga yang sudah eksis atau milik pesaing.
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (Produk, Promosi dan Distribusi) menyebabkan timbulnya biaya. Dalam membangun bisnis baby shop anda harus pandai – pandai dalam memilih harga produk. Tak jarang juga orang suka dengan harga yang mahal dan tak jarang juga orang suka dengan harga yang relatif murah. Nah dari itu anda dapat mengambil harga produk yang menengah dengan catatan barang anda berkualitas.

Tujuan Penetapan Harga
1.Kemampuan bertahan
perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama mereka jika mereka mengalami kelebihan kapasitas,persaingan ketat,atau keinginan konsumen yang berubah.
2.Laba saat ini maksimum
banyak perusahaan berusaha menetapkan harga yang akan memaksimalkan laba saat ini;mereka memperkirakan permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan harga yang arternatif dan memilih harga yang menghasilkan laba saat ini
3.Pangsa pasar maksimum
beberapa perusahaan ingin memaksimalkan pangsa pasar mereka.mereka percaya bahwa semakin tinggi volume penjualan,biaya unit akan semakin rendah dan laba jangka panjang akan semakin tinggi.
4.Pemerahan pasar maksimum
perusahaan mengungkapkan teknologi baru yang menetapkan harga tinggi untuk memaksimalkan memerah pasar
5.Kepemimpinan kualitas produk
perusahaan mungkin berusaha menjadi pemimpin kualitas produk di pasar. Banyak merek berusaha menjadi “kemewahan terjangkau” produk atau jasa yang di tentukan karakternya oleh tingkat kualitas anggapan ,selera dan status yang tinggi dengan harga yang cukup tinggi agar tidak berada diluar jangkauan konsumen.

Cara Menentukan Harga yang Tepat
1. Penetapan harga berdasar biaya (cost based pricing)
Ini merupakan strategi penetapan harga yang paling tua. Harga ditetapkan berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk setiap satuan produk, ditambah dengan keuntungan atau laba yang dikehendaki. Berikut ini beberapa pendekatan cara menentukan harga jual berdasar biaya:
a. Harga Biaya Plus (Cost Push Pricing Method)
Penetapan harga produk dengan menggunakan metode ini ialah dengan menghitung jumlah biaya produksi, kemudian tambahkan dengan nilai keuntungan yang diinginkan (disebut juga margin).
Rumusnya :
Harga Jual = Modal (biaya produksi) + Laba
Misal: Anda memiliki usaha baju bayi. Dalam memproduksi 20 baju anak, biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku Rp 1 juta, biaya operasional untuk menghasilkan 20 baju tersebut (meliputi gaji karyawan, listrik, dll) sebesar Rp 1 juta, jadi total biaya Rp 2 juta. Jika Anda menginginkan keuntungan 30% maka harga jual baju anak tersebut adalah:
= Rp 2.000.000 + (30% x Rp 2.000.000)
= Rp 2.300.000,- (harga jual 20 baju anak)
Harga jual per baju adalah: Rp 2.300.000 / 20 = Rp 115.000,-
b. Harga Mark-Up
Dalam usaha dagang, pedagang membeli barang dari supplier, kemudian dijual kembali dengan menambahkan mark up harga. Keuntungan yang diperoleh pedagang berasal dari sebagian mark up tersebut. Sebagian lain dari mark up digunakan untuk menutup biaya eksploitas (operasional) yang telah dikeluarkan oleh pedagang.
Rumusnya :
Harga jual = Harga beli + Mark Up
Misal: Anda berjualan kasur bayi membeli dari supplier seharga Rp 450 ribu, dengan mark up Rp 100 ribu, maka harga jual kasur bayi tersebut adalah Rp 550 ribu. Anda berjualan sepatu bayi membeli dari suplier seharga Rp 20 ribu, dengan mark up Rp 10 ribu, maka harga jual sepatu bayi tersebut adalah Rp 30 ribu.
c. Harga Break Even
Menentukan harga jual didasarkan pada permintaan pasar dengan masih memperhitungkan biaya. Perusahaan dikatakan break even jika penerimaan sama dengan biaya yang telah dikeluarkan. Penjualan pada periode berikutnya adalah keuntungan, jadi jika penjualan yang diperoleh perusahaan berada di bawah titik break even, maka perusahaan merugi. Perusahaan baru bisa untung setelah titik break even terlampaui.
2. Menentukan harga berdasarkan harga competitor
Strategi penetapan harga yang satu ini cocoknya digunakan untuk produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Cara menentukan harga jual dilakukan dengan melihat harga kompetitor sebagai referensi. Harga jual digunakan sebagai salah satu siasat untuk menghadang kompetitor, dengan cara menetapkan harga jual lebih murah dibanding pesaing dengan harapan dapat meraih konsumen lebih banyak. Dalam pusaran kompetisi yang kuat, seringkali terjadi perang harga di sini. Akibatnya margin keuntungan yang didapat semakin sedikit. Dan konsumen lah yang diuntungkan, karena harga makin murah.
3. Penetapan harga berdasarkan permintaan (demand-based pricing).
Penetapan harga jual berdasarkan persepsi konsumen terhadap value yang diterima (value price), preceived quality, dan sensitivitas harga. Caranya dapat dilakukan dengan melakukan analisa PSM (Price Sensitivity Meter). Mintalah kepada konsumen untuk memberikan pernyataan berkaitan dengan kualitas produk Anda, dimana konsumen merasa harga terlalu mahal, merasa mahal, merasa murah, dan merasa terlalu murah.
Adalah cara penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih mempertimbangkan biaya. Usaha anda dapat dikatakan dalam keadaan break-even apabila penghasilan yang anda terima sama dengan ongkosnya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah anda tentukan.
Menurut cara ini, usaha anda akan mendapatkan laba apabila penjualan yang anda capai berada di atas titik break-even dan rugi penjualan anda berada di bawah titik break-even.
Cara penetapan harga break-even ini dapat anda terapkan dengan menggunakan beberapa “syarat” tertentu, yaitu:
•Seluruh biaya usaha anda dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
•Seluruh barang yang anda produksi akan terjual.
4. Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar
Kalau menggunakan cara yang satu ini, penentuan harga tidak anda dasarkan pada biaya, tetapi justru sebaliknya. Harga yang menentukan biaya bagi usaha anda. Pasar sangat banyak sekali pengunjungnya atau sangat banyak sekali peminatnya. Anda dapat membuka toko baru di pasar, usahakan anda menentukan harga tidak terlalu tinggi karena kalau tinggi maka jarang sekali ada peminatnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Waspada! Posisi Supermarket Terancam Minimarket | Konsultan Bisnis Manajemen

KONSULTAN BABY SHOP MAHIR, +62 813 – 9864 – 6177, Waspada! Posisi Supermarket Terancam Minimarket Konsultan, Konsultan Ritel, Manajeme...