KONSULTAN MANAJEMEN
KONSULTAN BABY SHOP
TERPECAYA, +62 813-9864-6177, Bisnis Baby Shop, Harga Produk, Konsultan Baby Shop, Manajemen Baby Shop, Baby Shop Murah, Baby Shop Berkualitas
CARA MENENTUKAN HARGA
YANG TEPAT- Untuk menentukan harga jual dari sebuah produk itu
berupa barang ataupun jasa bukanlah hal yang mudah. Bila salah dalam mengambil
keputusan maka resikonya usaha anda akan gulung tikar atau bangkrut. Dengan
susah payah mendirikan usaha tersebut namun dengan begitu mudahnya akan hancur
hanya dengan satu kesalahan yaitu penentuan harga. Sebenarnya ada banyak cara
yang bisa anda lakukan untuk menentukan harga supaya tidak terjadi kesalahan. Namun
tidak semua cara tersebut bisa anda terapkan dalam berbagai jenis produk yang
akan dijual. Beberapa faktor yang seringkali menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan harga produk adalah mengamati harga yang sudah eksis atau milik
pesaing.
Harga
adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu
produk. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya
(Produk, Promosi dan Distribusi) menyebabkan timbulnya biaya. Dalam membangun
bisnis baby shop anda harus pandai – pandai dalam memilih harga produk. Tak jarang
juga orang suka dengan harga yang mahal dan tak jarang juga orang suka dengan
harga yang relatif murah. Nah dari itu anda dapat mengambil harga produk yang
menengah dengan catatan barang anda berkualitas.
Tujuan Penetapan Harga
1.Kemampuan
bertahan
perusahaan
mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama mereka jika mereka mengalami
kelebihan kapasitas,persaingan ketat,atau keinginan konsumen yang berubah.
2.Laba
saat ini maksimum
banyak
perusahaan berusaha menetapkan harga yang akan memaksimalkan laba saat
ini;mereka memperkirakan permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan harga
yang arternatif dan memilih harga yang menghasilkan laba saat ini
3.Pangsa
pasar maksimum
beberapa
perusahaan ingin memaksimalkan pangsa pasar mereka.mereka percaya bahwa semakin
tinggi volume penjualan,biaya unit akan semakin rendah dan laba jangka panjang
akan semakin tinggi.
4.Pemerahan
pasar maksimum
perusahaan
mengungkapkan teknologi baru yang menetapkan harga tinggi untuk memaksimalkan
memerah pasar
5.Kepemimpinan
kualitas produk
perusahaan
mungkin berusaha menjadi pemimpin kualitas produk di pasar. Banyak merek
berusaha menjadi “kemewahan terjangkau” produk atau jasa yang di tentukan
karakternya oleh tingkat kualitas anggapan ,selera dan status yang tinggi
dengan harga yang cukup tinggi agar tidak berada diluar jangkauan konsumen.
Cara Menentukan Harga
yang Tepat
1. Penetapan harga
berdasar biaya (cost based pricing)
Ini
merupakan strategi penetapan harga yang paling tua. Harga ditetapkan
berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk setiap satuan produk, ditambah
dengan keuntungan atau laba yang dikehendaki. Berikut ini beberapa pendekatan
cara menentukan harga jual berdasar biaya:
a.
Harga Biaya Plus (Cost Push Pricing Method)
Penetapan
harga produk dengan menggunakan metode ini ialah dengan menghitung jumlah biaya
produksi, kemudian tambahkan dengan nilai keuntungan yang diinginkan (disebut
juga margin).
Rumusnya
:
Harga
Jual = Modal (biaya produksi) + Laba
Misal:
Anda memiliki usaha baju bayi. Dalam memproduksi 20 baju anak, biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan baku Rp 1 juta, biaya operasional untuk
menghasilkan 20 baju tersebut (meliputi gaji karyawan, listrik, dll) sebesar Rp
1 juta, jadi total biaya Rp 2 juta. Jika Anda menginginkan keuntungan 30% maka
harga jual baju anak tersebut adalah:
=
Rp 2.000.000 + (30% x Rp 2.000.000)
=
Rp 2.300.000,- (harga jual 20 baju anak)
Harga
jual per baju adalah: Rp 2.300.000 / 20 = Rp 115.000,-
b.
Harga Mark-Up
Dalam
usaha dagang, pedagang membeli barang dari supplier, kemudian dijual kembali
dengan menambahkan mark up harga. Keuntungan yang diperoleh pedagang berasal
dari sebagian mark up tersebut. Sebagian lain dari mark up digunakan untuk
menutup biaya eksploitas (operasional) yang telah dikeluarkan oleh pedagang.
Rumusnya
:
Harga
jual = Harga beli + Mark Up
Misal:
Anda berjualan kasur bayi membeli dari supplier seharga Rp 450 ribu, dengan
mark up Rp 100 ribu, maka harga jual kasur bayi tersebut adalah Rp 550 ribu. Anda
berjualan sepatu bayi membeli dari suplier seharga Rp 20 ribu, dengan mark up
Rp 10 ribu, maka harga jual sepatu bayi tersebut adalah Rp 30 ribu.
c.
Harga Break Even
Menentukan
harga jual didasarkan pada permintaan pasar dengan masih memperhitungkan biaya.
Perusahaan dikatakan break even jika penerimaan sama dengan biaya yang telah
dikeluarkan. Penjualan pada periode berikutnya adalah keuntungan, jadi jika
penjualan yang diperoleh perusahaan berada di bawah titik break even, maka
perusahaan merugi. Perusahaan baru bisa untung setelah titik break even
terlampaui.
2. Menentukan harga
berdasarkan harga competitor
Strategi
penetapan harga yang satu ini cocoknya digunakan untuk produk yang standar
dengan kondisi pasar oligopoli. Cara menentukan harga jual dilakukan dengan
melihat harga kompetitor sebagai referensi. Harga jual digunakan sebagai salah
satu siasat untuk menghadang kompetitor, dengan cara menetapkan harga jual
lebih murah dibanding pesaing dengan harapan dapat meraih konsumen lebih
banyak. Dalam pusaran kompetisi yang kuat, seringkali terjadi perang harga di
sini. Akibatnya margin keuntungan yang didapat semakin sedikit. Dan konsumen
lah yang diuntungkan, karena harga makin murah.
3. Penetapan harga
berdasarkan permintaan (demand-based pricing).
Penetapan
harga jual berdasarkan persepsi konsumen terhadap value yang diterima (value
price), preceived quality, dan sensitivitas harga. Caranya dapat dilakukan
dengan melakukan analisa PSM (Price Sensitivity Meter). Mintalah kepada
konsumen untuk memberikan pernyataan berkaitan dengan kualitas produk Anda,
dimana konsumen merasa harga terlalu mahal, merasa mahal, merasa murah, dan
merasa terlalu murah.
Adalah
cara penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih
mempertimbangkan biaya. Usaha anda dapat dikatakan dalam keadaan break-even
apabila penghasilan yang anda terima sama dengan ongkosnya, dengan anggapan
bahwa harga jualnya sudah anda tentukan.
Menurut
cara ini, usaha anda akan mendapatkan laba apabila penjualan yang anda capai
berada di atas titik break-even dan rugi penjualan anda berada di bawah titik
break-even.
Cara
penetapan harga break-even ini dapat anda terapkan dengan menggunakan beberapa
“syarat” tertentu, yaitu:
•Seluruh
biaya usaha anda dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
•Seluruh
barang yang anda produksi akan terjual.
4. Penetapan Harga dalam
Hubungannya dengan Pasar
Kalau
menggunakan cara yang satu ini, penentuan harga tidak anda dasarkan pada biaya,
tetapi justru sebaliknya. Harga yang menentukan biaya bagi usaha anda. Pasar sangat
banyak sekali pengunjungnya atau sangat banyak sekali peminatnya. Anda dapat
membuka toko baru di pasar, usahakan anda menentukan harga tidak terlalu tinggi
karena kalau tinggi maka jarang sekali ada peminatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar