KONSULTAN BABY SHOP
TERNAMA, +62 813-9864-6177, MENGANALISIS PELUANG USAHA
Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta
Menganalisis Peluang Usaha
- Peluang usaha adalah kesempatan/waktu yang tepat yang seharusnya
diambil/dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan. Untuk
menangkap peluang usaha perlu kerja keras dan pengorbanan. Tanpa kerja keras
dan keberanian mengambil resiko maka peluang itu hanya akan sebagai peluang
yang terus menerus melayang tanpa menghasilkan apa pun.
Kunci
keberhasilan menangkap peluang usaha akan diidentifikasikan oleh pengalaman dan
pendekatan terhadap faktor manusia, sedang kunci keberhasilan lainnya
ditentukan oleh teknologi, komunikasi dan informasi.
Peluang usaha
Cara
mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa di cari, asal saja
wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada kemampuan sendiri.
Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang ( opportunity ) untuk maju.
Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan
harus berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
a. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau
bisnis bisa dilaksanakan,
b. Harus menerima gagasan-gagasan baru di
dalam dunia usaha atau bisnis,
c. Harus bertanya kepada diri sendiri,
d. Harus mendengarkan saran-saran orang lain,
e. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi,
f. Pandai berkomunikasi.
Peluang
usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin
dan layak untuk mewujudkannya.
Adapun
persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang usaha pada masa depan ialah
berfikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras dan mau mendengarkan orang
lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik
dari pada hari kemarin.
Resep
Dr. D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis adalah sebagai
berikut :
a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di
laksanakan.
b. Janganlah hadiri lingkungan yang statis
yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
c. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri,
“ bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik ? “.
d. Bertanya dan dengarkanlah.
e. Peluas pikiran anda
Dalam
memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang
mencakup 4 unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan :
a. Work hard ( kerja keras ),
b. Work smart ( kerja cerdas ),
c. Enthusiasm ( kegairahan ),
d. Service ( pelayanan ),
Bagi
wirausaha pengenalan diri merupakan modal awal untuk mendapat mengenali
lingkungannya, mengindera peluang usaha, dan mengerahkan sumber daya, guna
meraih peluang usaha tersebut dalam batas risiko yang tertanggungkan untuk
menikmati nilai tambah.
Risiko
usaha
Setiap usaha yang di lakukan pasti
mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dari keuntungan itu di harapkan
dapat di gunakan untuk mensejahterahkan diri sendiri maupun orang lain yang
terlibat, banyak risiko yang harus di hadapi.
Beberapa
risiko usaha yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut :
1. Perubahan permintaan,
2. Perubahan konjungtur,
3. Persaingan ,
4. Akibat lain yang merupakan risiko usaha,
seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan, dan sebagainya.
Perubahan
permintaan perubahan konjungtur, persaingan, dan akibat lain yang merupakan
risiko usaha dapat diantisipasi dengan melakukan persiapan yang matang dan
perhitungan yang cemat dalam melakukan kegiatan usaha.
1. Analisis peluang usaha berdasar jenis
produk/jasa
a. Minat seseorang, misalnya berminat dalam
dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
b. Modal, apakah sudah tersedia modal awal
atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin.
c. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang
sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Di
samping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut :
a. Pengaruh lingkungan sekitar.
b. Banyak sedikitnya poermintaan masyarakat
terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
c. Kecocokan antara kebutuhan masyarakat
dengan jenis usaha tertentu.
d. Banyak sedikitnya pesaing.
e. Adanya kemampuan untuk bertahan dan
memenangkan persaingan.
Contoh
peluang usaha dibidang biasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain
sebagai berikut :
1. Jasa servis
2. Jasa hiburan
contoh:
bioskop, diskotik, kafe, layar tancap, dan sebagainya.
3. Jasa transportasi
Contoh:
menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil, dan sebagainya.
4. Jasa perantara
Contoh:
membantu masyarakat yang akan menjual atau membeli barang, seperti tanah,
rumah, sawah, kendaraan bermotor dan mobil.
5. Jasa kesehatan
Contoh:
memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan, seperti fitness, SPA,
pijat refleksi, dan pengobatan alternatif.
6. Jasa yang lain
Contoh:
jasa penitipan anak, katering, tenanga kebersihan, penulisan atau pengetikan
karya tulis, dan sebagainya.
Produk
yang dibutuhkan oleh masyarakat yang penuh kesibukan sekarang ini dapat di
kelompokkan menjadi seperti berikut.
1) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan
dirumah.
Contoh:
alat pemasak nasi sekaligus penyiman dan pemanas nasi beserta sayur.
2) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan
diluar rumah.
Contoh:
tas multifungsi, yang bisa di pakai buat kerja, tetapi juga buat membawa
pakaian atau buat perjalanan, yang bisa dilipat atau dimodifikasi dan lain
sebagainya.
3) Produk lainnya yang dibutukan tanpa
mengenal tempat.
Contoh:
air dalam kemasan, mie instan, tas, dan sebagainya.
2. Analisis Peluang Usaha Berdasar Minat dan
daya beli Konsumen
Untuk
mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan,
kita bisa melakukan observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara:
- Mengadakan pengamatan langsung ke pasar;
- Melakukan wawancara;
- Memberikan angket untuk diisi oleh calon
konsumen.
Cara
kedua yaitu kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk
kita.
Hubungan
antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai
berikut:
- Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan
usaha terjamin.
- Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan
usaha terhambat.
- Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak
dapat berlangsung.
kesimpulan
bahwa agar produk yang kita ciptakan mampu menarik minat konsumen dan
terjangkau oleh mereka, maka kita harus:
- Memilih dan membuat produk yang bermanfaat,
berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing;
- Membuat desain yang baru dan harga
terjangkau;
- Membuat produk lebih cepat dan lebih murah;
- Memilih dan menentukan wilayah pemasaran
yang menguntungkan;
B. Faktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan
Usaha
1. Keberhasilan Usaha
Keberhasilan
usaha dipengaruhi oleh beberapa hal.
a. Percaya dan yakin bahwa usaha atau
bisnisnya dapat dilaksanakan.
b. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam
dunia usaha atau bisnis.
c. Intropeksi diri.
d. Mendengar saran-saran orang lain.
e.
Bersemangat dan bergaul.
keberhasilan
usaha atau bisnis seorang wirausahawan di dalam mengelola usahanya dapat
didefinisikan terletak pada hal-hal berikut :
a. Sikap dan kemauan serta
tindakan-tindakannya yang nyata.
b. Keberanian untuk berinisiatif.
c. Kecakapan atau keahlian.
d. Pengalaman dan pendidikan.
modal
utama untuk meraih keberhasilan di antaranya sebagai berikut.
1) Pola berfikir yang mengarah pada sikap dan
kemampuan untuk sukses.
2) Kepribadian yang kuat untuk sukses.
3) Kecakapan dalam mengelola usaha.
4) Menerapkan manajemen usaha yang baik.
5) Berani memikul segala resiko dalam usaha
atu bisnis.
2. Kegagalan usaha
No Karesteristik Kegagalan Ciri Kegagalan Wirausahawan
1 Dedikasi
Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha.
2 Pengendalian usaha atau bisnis Gagal mengendalikan aspek-aspek utama usaha
atau bisnis.
3 Pengamatan manajemen Pemahaman umum terhadapp disiplin manajemen
rata-rata kurang.
4 Pengelolaan piutang Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka
dengan kurangnya perhatian akan piutang.
5 Memperluas usaha berlebihan Memulai perluasan usaha yang belum siap.
6 Perencanaan keuangan Meremehkan kebutuhan usaha.
7 Lokasi usaha Lokasi usaha yang buruk
8 Pembelanjaan besar Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi.
Berdasarkan
analisis faktor, Guiford menemukan, bahwa ada lima sifat yang menjadi kemampuan
berpikir kreatif.
a. Fluency (kelancaran)
Kemampuan
untuk menghasilkan banyak gagasan.
b. Flexibility (keluwesan)
Kemampuan
untuk mengemukkan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
c. Originality (keaslian)
Kemampuan
untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise.
d. Elaboration (penguraian)
Kemampuan
untuk menguraikan sesuatu secara terinci.
e. Redefinition (perumusan kembali)
Kemampuan
untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa
yang sudah diketahui oleh banyak orang.
3. Tahap-tahap Berpikir Kreatif
Menurut
Rowlinson, berpikir kreatif melewati tahapan sebagai berikut.
a. Tahap persiapan
Tahap
untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan (pengumpulan
informasi atau data).
b. Tahap usaha
Tahap
dimana individu menerapkan cara berpikir divergen (menyebar). Pada tahap ini,
diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide evaluasi ide dengan
menunda lebih dahulu adanya penilaian terhadap ide-ide yang muncul.
c. Tahap inkubasi
Tahap
dimna individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan
memasukannya di alam bawah sadar (mengeraminya), sedang kesadarannya memikirkan
hal-hal yang lain.
d. Tahap pengertian
Tahap
diperolehnya insight atau yang bisa disebut aha erlibnis. Ciri khas dari tahap
ini adalah adanya sinar penerangan (iluminasi) yang mendadak menyadarkan orang
yang akan ditemukannya jawaban.
e. Tahap evaluasi
Pada
tahap ini, ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis
memisahkan ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal
biayanya bila dilaksanakan.
Kreativitas
dan inteligensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum tentu
inteligensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi
hubungan kreativitas dengan inteligensi, yaitu:
a. Kreativitas rendah, inteligensi rendah;
b. Kreativitas tinggi, inteligensi tinggi;
c. Kreativitas rendah, inteligensi tinggi;
d. Kreativitas tinggi, inteligensi rendah.
Orang
yang kreatif tidak takut dengan semakin sempitnya lapangan kerja,
karena
orang kreatif dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya
sendiri
maupun orang lain.
4. Pengertian dari arti Inovasi
Inovasi,
yaitu penemuan atau terobosan ayang menghasilkan produk baru yag belum pernah
ada sebelumnya atau mengerjakan sebuah produk yang sudah ada dengan cara yang
baru. Sebuah inovasi lahir dari cara berpikir yang inovatif. Cara berpikir
inovatif merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan.
5. Prinsip-pronsip Inovasi
a. Prinsip keharusan
1) Keharusan menganalisis peliang.
2) Keharusan memperluas wawasan
3) Keharusan untuk bertindak efektif
4) Keharusan untuk tidak berpikir muluk.
b. Prinsip larangan
1) Larangan untuk berlagak pintar.
2) Larangan untuk rakus.
3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh ke
depan.
c. Mengembakan cara berpikir inivatif
1) Biasakan memiliki mimpi.
2) Perkayalah sumber ide.
3) Biasakan diri menerima perbedaan dan
perubahan.
4) Tumbyhkan sikap empati.
Baca Juga : Penyebab Terhambatnya SOP
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.