KONSULTAN BABY SHOP
TERNAMA, +62 813 - 9864 – 6177, Serba-serbi Dunia Fesyen Haute Couture
Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta
Serba-serbi Dunia Fesyen
Haute Couture - Paris Couture Week dimulai pada Senin
(21/01). Ajang fesyen ini diadakan dua kali setahun, yakni pada Januari untuk
koleksi musim semi/panas dan bulan Juli untuk koleksi musim gugur/dingin,
couture week menampilkan koleksi-koleksi haute couture yang eksklusif.
Lifestyle Okezone
Ajang
fesyen couture week berbeda dengan pekan mode pada umumnya. Banyak orang
bertanya-tanya tentang apa itu couture. Tak dimungkiri, couture fashion memang
penuh dengan misteri yang membingungkan.
Apa definisi haute
couture? Dan apa bedanya dengan couture?
Haute
couture adalah sebuah terminologi yang dikontrol dengan ketat dan dilindungi
hukum-hukum di yuridiksi negara Prancis, yang berarti pemakaian label haute
couture hanya ditujukan bagi rumah-rumah mode yang diberi izin oleh Kementerian
Industri Prancis karena memenuhi standar tinggi, pembuatan pakaian dengan bahan
dan teknik terbaik, yang dieksekusi oleh para artisan terlatih. Lokasi
pembuatan haute couture hanya ada di Paris.
Couture,
yang identik dengan pembuatan pakaian unggul, sering dipakai oleh para desainer
yang membuat pakaian sesuai pesanan, dengan proses fitting dan pemilihan detail
yang ikut melibatkan klien.
Dalam
bahasa Indonesia, haute couture sering diterjemahkan dengan adibusana, meski
sebenarnya terjemahan itu lebih cocok untuk kata couture, mengingat haute
couture adalah sebuah gelar untuk label. Penggunaan istilah haute couture yang
salah kaprah memang sering terjadi, biasanya dengan sengaja menyematkan haute
couture meski labelnya belum mendapatkan appellation dari Chambre Syndicale de
la Haute Couture.
Haute
couture merupakan sebuah "appellation contrôlée", layaknya Champagne
(hanya sparkling wine yang dibuat di wilayah Champagne di Prancis-lah yang
boleh memakai label Champagne).
Hal
ini berarti tak semua desainer dan rumah mode bisa menyematkan label haute
couture sebagai bagian dari nama labelnya. Hanya mereka yang memenuhi syarat
dan lulus uji dari Prancis yang berhak memakainya.
Kunjungi : www.konsultan.co
Rumah mode mana sajakah
yang memproduksi haute couture?
Anggota
resmi haute couture direvisi setiap tahun. Untuk kelander resmi Paris Couture
Week musim panas 2019, rumah mode besar seperti Chanel, Christian Dior,
Givenchy, Jean Paul Gaultier, dan Maison Margiela mungkin adalah rumah mode
yang populer, karena selain memproduksi pakaian, rumah mode tersebut ada yang
memproduksi lini siap pakai, parfum, hingga lini kosmetik.
Selain
mereka, anggota lainnya adalah rumah mode Giambattista Valli, Alexandre
Vauthier, Adeline André, Alexis Mabille, Julien Fournié, Franck Sorbier,
Schiaparelli, Stéphane Rolland, Maurizio Galante, dan Maison Rabih Kayrouz.
Selain
anggota tetap, ada pula anggota koresponden, yakni rumah mode yang berbasis di
luar Prancis yang juga ikut dalam pagelaran Paris Couture Week, yakni Versace,
Valentino, Fendi Couture, Elie Saab, Viktor&Rolf, Azzedine Alaia, dan
Giorgio Armani Privé.
Kategori
ketiga, yakni anggota tamu, ditujukan bagi rumah mode yang berada dalam tahap
'uji coba' sebelum mereka mendapatkan apelasi atau label haute couture. Di
antaranya adalah Balmain Paris (pertama kali sejak Balmain Couture dibawah
arahan Oscar de la Renta tutup di tahun 2002), Ralph&Russo, Guo Pei, Zuhair
Murad, Georges Hobeika, Iris van Herpen, dan Ulyana Sergeenko.
Bagaimana pakaian haute
couture dibuat?
Tahap
awal yang penting dalam pembuatan haute couture adalah Toile atau prototipe,
yakni realisasi tiga dimensi ide pakaian menggunakan muslin atau kain katun
polos. Prototipe ini akan dirombak dan disesuaikan hingga sang grand couturier
- sebutan untuk desainer haute couture - menyetujui seluruh aspek toile.
Barulah
material dipilih, dipotong sesuai pola toile, dan proses lain seperti disulam,
dipayet, dilipit, dihiasi dengan bulu, kristal, dan mutiara. Haute couture
nyaris seluruhnya dibuat dengan tangan (dalam beberapa kasus, seperti dres
ikonik Mondrian karya Yves Saint Laurent di tahun 1965 dibuat dengan mesin
jahit), dan setiap detailnya dibuat secara terpisah.
Secara
tradisi, ada dua macam atelier yang terlibat, yakni atelier flou (studio yang
membuat pakaian dengan siluet ringan seperti dress dan gaun malam) dan atelier
tailleur (yang membuat setelan jas, celana panjang, dan mantel). Selain itu ada
atelier khusus untuk pemasangan payet (misalnya Maison Lessage), pembuatan
lipit atelier pengolahan bulu (plumassier), pembuat sepatu, hingga
detail-detail kecil seperti pembuat kancing (buttonier) dan resleting.
Karena
kompleksitas dan banyaknya detail dan proses pengepasan yang memakan waktu,
setiap potong pakaian haute couture bisa memakan waktu hingga ribuan jam.
Pembuatan mantel kuning yang ikonik karya Guo Pei yang dikenakan Rihanna di Met
Ball bahkan memakan waktu hingga dua tahun.
Berapa harga baju haute
couture?
Dalam
dunia haute couture, harga adalah salah satu dari sedikit topik yang dihindari
(selain identitas para pemesan baju haute couture. Para rumah mode terkenal
menutup rapat identitas klien mereka). Karena melibatkan keinginan klien, satu
potong pakaian bisa memiliki harga berbeda untuk klien yang berbeda, bergantung
pada spesifikasi khusus dan ukuran, karena setiap potongnya akan dibuat dari
nol.
Terkait
harganya sendiri, banyak kabar beredar jika Anda memiliki ukuran layaknya model
- artinya tak perlu banyak alterasi- maka harga busana couture-nya bisa 30
persen lebih murah. Secara umum, harga sepasang setelan atau gaun tanpa payet
dan hiasan berada di kisaran 30 ribu Euro.
Gaun
malam penuh payet atau gaun pengantin bahkan bisa mencapai ratusan ribu Euro.
Harga mantel bulu karya Fendi di koleksi haute fourrure dikabarkan mencapai 1
juta Euro.
Diprediksi
hanya ada sekitar seribu klien couture yang membeli haute couture di seluruh
dunia. Berbeda dengan selebriti yang memakai couture di karpet merah dengan
baju-baju pinjaman, para klien couture membayar pakaian mereka, dan kebanyakan
tidak suka memesan baju yang sudah dipakai selebriti ataupun untuk pemotretan
majalah.
Pakaian
couture juga bukan menjadi domain perempuan berusia tertentu. Rumah mode asal
Inggris Ralph&Russo membagi kepada CNNIndonesia.com, bahwa klien termuda
mereka berusia 6 bulan.
Jika
sepotong baju saja bisa semahal itu dan tidak banyak pembelinya, lalu apa
relevansinya dan bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan?
Dunia
haute couture jauh berbeda dengan dunia fesyen pada umumnya apalagi dengan
dunia ritel busana siap pakai. Jangan bicara soal uang dan keuntungan saat
bicara soal haute couture.
Haute
couture diibaratkan sebuah laboratorium fashion, di mana tidak ada ide yang
terlalu gila, terlalu aneh, atau terlalu sulit. Para perancang dan tim
bereksperimen dengan material, potongan, siluet, dan kreativitas yang memerlukan
waktu dan pertimbangan matang. Banyak ide-ide revolusioner yang muncul dari
haute couture.
Chanel
menciptakan payet berbahan beton, kayu, dan kertas. Julien Fournié menciptakan
sepatu dengan teknologi tiga dimensi printing, lama sebelum desainer lain.
Franck
Sorbier menciptakan gaun yang bisa berganti warna berkat penggabungan layar
proyektor dan bodice sebuah gaun.
Selain
itu, tema-tema show juga bisa meningkatkan perhatian tentang tema-tema sosial
seperti iklusivitas (Jean Paul Gaultier), daur ulang (Viktor&Rolf Couture
musim dingin 2016/2017), dan restorasi lingkungan hidup (Chanel Couture musim
panas 2013).
Haute
couture show juga memiliki prestise yang tinggi dan dipublikasikan secara
besar-besaran, yang menjadi stategi bisnis yang unik untuk memasarkan produk
dari lini siap pakai, parfum, perabotan rumah, dan kosmetik.
Industri
fesyen dimulai dengan membangun aspirasi, dan dengan sebuah lipstik atau
sebotol parfum, sebuah rumah mode bisa membuat Anda menjadi bagian dari dunia
fantasi couture yang mewah.
Karl
Lagerfeld, grand couturier brilian dan satu-satunya desainer untuk dua couture
rumah mode yakni Chanel dan Fendi, menyimpulkannya dengan dua kalimat,
"Haute couture adalah sebuah pulau penuh mimpi dan eskapisme. Ini adalah
bentuk tinggi kemewahan yang melampaui fesyen dan melintasi waktu."
Baca Juga : Kemendag Bakal Bentuk Sistem Informasi Perdagangan Terpadu
sumber : CNN Indonesia
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar