KONSULTAN BABY SHOP
TERPECAYA, +62 813 – 9864 – 6177, Pemodal Ventura Buka Suara soal Status Unicorn untuk Startup
Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta
Pemodal
Ventura Buka Suara soal Status Unicorn untuk Startup - Co-Founder dan Managing Partner East Ventures
Willson Cuaca mengatakan tidak ada waktu yang ideal yang dibutuhkan sebuah
perusahaan startup untuk mendapatkan status unicorn.
"Tidak ada rumus tetap untuk
menentukan hal tersebut. Bisa cepat, bisa lambat," kata Willson melalui
keterangan tertulisnya yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (18/2).
Selain itu, menurut dia, startup yang
mendapatkan status unicorn bergantung pada seberapa besar pemanfaatan teknologi
yang mereka lakukan demi mengelola perusahaan yang mereka dirikan.
Lalu, Willson mengatakan status unicorn
hanyalah penamaan semata yang tidak terlalu penting untuk dikejar.
"Yang terpenting bagi para startup
bukanlah status unicorn atau status-status yang lain, melainkan seberapa besar
skala ekonomi dan nilai tambah yang mereka tawarkan kepada masyarat,"
jelasnya.
Istilah unicorn digunakan untuk perusahaan
startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar. Namun, Willson mengatakan
investor tidak berinvestasi berdasarkan status unicorn itu.
"Investor memberikan investasi dengan
cara memperhitungkan berapa uang yang perlu mereka investasikan (sebut saja X)
agar sebuah startup nantinya bisa berkembang hingga mempunyai nilai yang lebih
tinggi (sebut saja Y)," kata dia.
"Selisih dari Y dan X tadi akan
menjadi keuntungan bagi investor. Jadi, seorang investor tidak harus
berinvestasi pada startup unicorn," sambungnya.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki
empat perusahaan startup yang menyandang status unicorn yaitu Bukalapak, Gojek,
Traveloka dan Tokopedia.
Pasar Potensial
Menurut dia, munculnya empat unicorn itu
disebabkan oleh Indonesia menduduki posisi keempat jumlah populasi mayarakat
terbanyak di dunia. Selain itu, 40 persen penduduk Asia Tenggara berasal dari
Indonesia dengan kontribusi PDB sebesar US$1 triliun.
"Tidak hanya itu, Indonesia juga
merupakan salah satu negara dengan tingkat penetrasi internet terbesar di
dunia, hal itu menjadikan Indonesia sebagai target pasar yang potensial bagi
para startup unicorn," jelas Willson.
Unicorn menjadi pembahasan yang hangat di
kalangan lapisan masyarakat berawal dari calon presiden nomor urut 01 Joko
Widodo melontarkan pertanyaan terkait unicorn kepada lawannya yakni Prabowo
Subianto pada saat debat capres kedua, yang dilaksanakan di Hotel Sultan,
Minggu (17/2) malam.
Saat bertanya soal bagaimana upaya Prabowo
membangun infrastruktur demi mengembangkan unicorn di Indonesia, Ketua Umum
Partai Gerindra itu tampak tak mengerti apa yang dimaksud dengan istilah
unicorn.
"Yang Bapak maksud unicorn? Maksudnya
yang online-online itu, iya, kan?" kata Prabowo.
Sikap Prabowo itu langsung mendapatkan
banyak respon khususnya warganet di jejaring sosial media twitter. Sejumlah
warganet pun menyerukan hashtag #DebatSebel dan sempat menjadi trending topik
dunia.
Baca juga : Sektor Ritel Masih Tertekan pada 2019, Ini Pemicunya
Sumber : CNN Indonesia
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar