KONSULTAN BABY SHOP
JUARA, +62 813 - 9864 – 6177, Meniti Bisnis Kecil-kecilan, Memupuk 'Uang Sampingan'
Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta
Meniti
Bisnis Kecil-kecilan, Memupuk 'Uang Sampingan' - Sudah bekerja mati-matian, tapi masih merasa besar
pasak daripada tiang? Mungkin, ini saatnya bagi Anda mencari uang sampingan di
luar pekerjaan utama. Apalagi, era digital memungkinkan siapapun memulai bisnis
dengan bermodalkan kuota dari ponsel pintar.
Bisnis online shop kecil-kecilan sangat
mungkin. Anda tak perlu pusing memikirkan modal membeli atau menyewa toko untuk
menjual produk. Apalagi, ada segudang market place yang menawarkan Anda membuka
lapak. Anda cuma perlu memikirkan produk yang akan ditawarkan dan
memasarkannya.
Apabila Anda berselancar ke media sosial,
seperti Instagram, Line, dan Facebook, ada bejibun pengusaha kecil-kecilan yang
menawarkan beragam produk. Bahkan, mereka yang tak bermodal pun bisa menawarkan
jasanya menjadi perantara untuk membawa titipan Anda. Istilahnya, jastip alias
jasa titip.
Pengamat bisnis dan investasi DK
Consulting Djoko Kurniawan mengatakan dua pilihan produk yang bisa ditawarkan
calon pengusaha pemula. Yakni, produk yang masih sepi ditawarkan oleh pasar dan
produk yang sedang banyak diburu konsumen.
"Kalau memilihnya produk yang
pasarnya sepi, konsekuensinya ya harus ada edukasi lebih. Lalu kalau ingin
menjual produk yang memang sudah ramai di pasaran, ya artinya butuh cari
keunikan atau nilai tambah," ungkap Djoko kepada CNNIndonesia.com, Senin
(17/12).
Djoko juga mengingatkan untuk tak egois
dalam berbisnis. Misalnya, produk yang dijual bukan hanya yang menjadi kesukaan
Anda sebagai calon pebisnis, melainkan apa yang lebih dibutuhkan oleh pasar.
Setelah itu, meski berjualan di media
sosial simpel, tapi Anda tetap butuh modal usaha. Sumbernya bisa dari mana
saja, misalnya orang tua, tabungan, atau pinjaman. Yang pasti, modal usaha itu
perlu dicatat rapi dalam pembukuan dan dikembalikan di saat bisnis online sudah
membukukan laba bersih.
"Ini kadang menjadi penyakit anak
muda, lupa sama modal. Apalagi, kalau diberikan oleh orang tua. Seringkali itu
dianggap gratis, untuk membangun bisnis profesional, penting untuk selalu
mencatat semua dan modal dianggap utang," papar Djoko.
Dengan menganggapnya sebagai sesuatu yang
harus dikembalikan, hal itu akan membangun mental dan semangat yang lebih gigih
buat Anda. Berbeda bila Anda menganggap modal itu gratisan, semangat membangun
bisnis online agar cepat berkembang menjadi tumpul.
"Kalau pun itu uang sendiri, itu juga
harus dicatat dan diganti. Anggap modal usaha dari orang siapa pun itu sebagai
dana dari investor," tegasnya.
Setelah produk yang akan dijual dan modal
sudah siap, Anda hanya tinggal perlu menentukan channel atau jalan mana yang
akan digunakan untuk memasarkan produk Anda. Sebagai pemula, ia menyarankan
untuk menggunakan semua channel dari media sosial sampai e-commerce.
"Jadi istilahnya 'nebeng' saja dulu
dengan e-commerce yang lagi terkenal, seperti Shopee atau apa misalnya. Tapi,
dipasang juga tulis alamat media sosial Anda apa, website kalau ada,"
tutur Djoko.
Dengan begitu, pelan tapi pasti, konsumen
akan menyambangi toko online Anda secara perlahan nantinya. Sebab, ia menyebut
sulit bagi pebisnis online baru jika mengandalkan satu channel saja.
"Apalagi e-commerce besar juga banyak
sekali promo, misalnya ongkos kirim gratis," imbuh Djoko.
Setelah toko online mulai beroperasi, Anda
sebagai pemilik juga harus konsisten dalam berbisnis. Contoh mudahnya, pebisnis
harus memastikan persediaan produk yang dijual. Jangan sampai masyarakat yang
tertarik sudah banyak, tapi persediaan tak mencukupi.
"Tiap hari juga harus diatur tampilan
toko online Anda, misalnya instagram fotonya diperbarui terus," katanya.
Pengamat Teknologi Heru Sutadi menuturkan
bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis online, maka hal utama yang perlu
dipikirkan adalah produk yang saat ini menjadi persoalan di masyarakat.
"Misalnya seperti ojek online, dulu
kan orang mungkin susah mencari ojek di pangkalan. Lalu, harga juga tidak
transparan. Kemudian, solusinya ada ojek online itu, bisa lebih murah dan
mudah," papar Heru.
Selanjutnya, e-commerce juga menjadi salah
satu jawaban bagi kebiasaan masyarakat yang kini mulai berubah, di mana mereka
lebih ingin segala sesuatunya praktis. Hanya berdiam diri di rumah, tapi tetap
bisa membeli barang yang diinginkan dan dibutuhkan.
"Orang malas jalan kaki tetap bisa
belanja, jadi berbisnis dengan menjawab tantangan di masyarakat, hadirlah untuk
menjadi solusi begitu," terang dia.
Contoh nyata, pemilik toko online
@ceraofficial di Instagram bernama Putri Ayu Lestari menceritakan awal kisah
membangun bisnis online-nya hanya karena teman-temannya suka dengan desain baju
formal yang dibuat oleh Putri.
Perempuan berumur 24 tahun ini menyebut
dulunya ia suka memesan baju formal ke tukang jahit dengan desain sendiri
karena sulit mencari pakaian yang sesuai dengan keinginannya.
"Saat saya membuat baju sendiri,
ternyata banyak yang suka dan ingin beli. Saat itu memang masih jarang merek
lokal yang menjual pakaian siap pakai untuk baju-baju pesta," cerita
Putri.
Kisah yang sama yang diungkapkan oleh
Ghoida Rahmah, salah satu pemilik toko online @medallion_id juga melihat
peluang dari kebutuhan masyarakat yang suka dengan kado berupa rangkaian bunga.
Beberapa waktu lalu, ia mencermati harga penjualan rangkaian bunga masih
terlalu mahal bagi anak muda dan rumit dalam hal pemesanan.
"Makanya, saya ingin memecah stigma
dengan menawarkan konsep rangkaian bunga yang lebih dinamis. Harga bisa di
bawah Rp100 ribu dan pemesanan satu h-1," tutur Ghoida.
Baca Juga :4 Cara Sukses Membangun Bisnis RumahanSumber : CNN Indonesia
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar