KONSULTAN BABY SHOP
MAHIR, +62 813 – 9864 – 6177, Waspada! Posisi Supermarket Terancam Minimarket
Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta
Jakarta,
CNBC Indonesia - Peritel besar di
Indonesia, seperti supermarket dan hypermarket, diperkirakan akan mengalami
pelemahan pertumbuhan di 2019 yang akan menjadi peluang bagi
perusahaan-perusahaan operator minimarket, menurut lembaga pemeringkat Fitch
Ratings, Rabu (23/1/2019).
Perubahan pilihan konsumen yang kini lebih
menyukai berbelanja dalam jumlah kecil memperketat persaingan di antara dua
jenis ritel tersebut.
"Tren ini telah memukul pertumbuhan
supermarket dan hypermarket karena konsumen menjadi lebih tertarik oleh format
ritel kecil modern," tulis Fitch dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia.
Lembaga tersebut mencatat bahwa Hypermart
yang dioperasikan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah melaporkan
pendapatan yang terkontraksi sejak 2016. Pendapatan MPPA anjlok 13,8% secara
tahunan sepanjang sembilan bulan pertama 2018 setelah turun 7,1% di 2017 dan 2%
di 2016.
Pendapatan PT Hero Supermarket Tbk (HERO)
turun 6% secara tahunan hingga kuartal ketiga tahun lalu setelah terkontraksi
7% di 2017 dan 2016, tidak termasuk bisnis ritel non-makanannya. HERO
mengumumkan rencananya menutup 26 tokonya di 2019.
Sebaliknya, kinerja perusahaan-perusahaan
minimarket justru cemerlang di periode yang sama.
Pertumbuhan pendapatan PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk (AMRT) yang mengoperasikan Alfamart melompat 8,8% sementara PT
Indomarco Prismatama yang memiliki Indomaret membukukan kenaikan pendapatan
hingga 10,2% hingga September tahun lalu, tulis Fitch.
"Fitch berpendapat pilihan konsumen
untuk berbelanja dalam jumlah kecil sepertinya tidak akan berubah dalam jangka
menengah karena kepraktisan dan dekatnya jarak antara minimarket dengan rumah
pembeli," menurut pernyataan tersebut.
Di saat yang sama, supermarket premium
justru mampu mempertahankan kinerjanya. Ranch Market dan Farmer's Market yang
dioperasikan PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) mencatatkan pertumbuhan
pendapatan yang konsisten di sekitar 6%-8% sepanjang 2016 hingga September
2018.
Kedua supermarket itu menargetkan konsumen
dengan pendapatan menengah ke atas dengan menawarkan produk-produk segar dan
impor.
"Konsumen kelas menengah ke atas yang
menekankan kualitas dibandingkan harga lebih memilih berbelanja di supermarket
premium, ini akan menjadi risiko lain bagi pemain supermarket dan hypermarket
yang tidak menerapkan strategi yang sama," tulis Fitch.
"Kami berpandangan peritel yang lebih
besar yang tidak memiliki strategi diversifikasi yang berarti dan menargetkan
segmen premium akan harus menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya lanjutan
seperti menutup toko yang tidak menguntungkan, yang dapat menghambat
pertumbuhan mereka dalam jangka menengah."
Baca Juga : Kembangkan E-Commerce, Kimia Farma Gandeng Telkom
Sumber : CNBC
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri