Kamis, 08 November 2018

Mengatur Sistem Informasi Manajemen Bisnis Baby Shop | Konsultan Bisnis Manajemen


KONSULTAN MANAJEMEN

KONSULTAN BABY SHOP


TEPERCAYA,  +62 813-9864-6177, Bisnis Baby Shop, Proses Baby Shop, Tips Berbisnis, Sistem penjualan Baby Shop, Manajemen Baby Shop, Sisem Informasi Manajemen Baby Shop, Proses Manajemen, Fungsi Sistem Informasi Manajemen, Tujuan Sistem Informasi Manajemen 


MENGATUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BISNIS BABY SHOP- Siapa yang tidak membutuhkan sistem manajemen? Organisasi terkecil seperti rumah tangga pun membutuhkan sistem manajemen yang tepat. Kalau tidak ada sistem manajemen akan memperoleh suasana yang teratur dan tertata dengan baik. Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan lain – lain. Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi atau perusahaan.  
Sistem Informasi Manajemen menurut Wikipedia adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan atau suatu strategi bisnis. Sistem Informasi Manajemen sendiri mempunyai elemen – elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang digunakan, yaitu perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.
A. Proses Manajemen
1.Perencanaan
Perencanaan merupakan proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Planning dapat berupa rencana informal ataupun rencana formal. Rencana informal adalah rencana – rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota organisasi atau perusahaan. Sedangkan definisi rencana formal adalah rencana yang tertulis yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Macam – macam perencanaan atau planning :
a.Rencana jangka panjang, rencana yang berlaku antara 10 sampai dengan 25 tahun
b.Rencana jangka menenga, rencana yang berlaku antara 5 dampai dengan 7 tahun
c.Rencana jangka pendek, rencana yang umumnya berlaku hanya sekitar 1 tahun
2.Pengendalian
Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus segra diimplementasikan dan manajer serta pekerja harus segera melaksanakan untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Pengendalian bisnis adalah suatu kontrol atau usaha yang dilakukan seorang manajer perusahaan atau pemilik perusahaan untuk mengendalikan dan meningkatkan produktifitas perusahaan dari mulai cara kerja, sistem penjualan maupun sistem lain yang berhubungan dengan perusahaan untuk menghasilkan suatu laba atau manfaat bagi perusahaannya.
Pengendalian ini dapat digunakan dengan cara komputerisasi atau menggunakan sumber daya manusia tersedia. Kedua hal ini yang kemudian menjadi sebuah keputusan yang harus  dilakukan oleh seorang  pemilik perusahaan untuk meningkatkan produktifitas perusahaannya. Dari segi manfaat memang pengendalian ini tidak begitu terlihat secara nyata karena hanya seseorang atau seorang pemilik perusahaan saja yang bisa melakukan suatu kontrol terhadap perusahaannya. Atau  si pemilik perusahaan bisa dengan mempercayakan kepada seorang yang bekerja diperusahaan tersebut yang kemudian  diberikan suatu wewenang tugas dan tanggung jawab sebagai pengontrol pada perusahaannya.
Macam – macam pengendalian :
a.Pengendalian pencegahan, digunakan untuk mencegah terjadinya suatu masalah dalam pencapaian sebuah tujuan.
b.Pengendalian deteksi, digunakan untuk mendeteksi suatu kesalahan yang sudah terjadi.
c.Pengendalian koreksi, bertujuan agar supaya kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali.
d.Pengendalian pengarahan, pengendalian yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku.
e.Pengendalian kompensatif, untuk memperkuat pengendalian karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian.
3.Pengambilan keputusan
proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Dalam menjalankan bisnis, Anda tidak pernah bisa lepas dari sebuah masalah. Di mana, kesuksesan bisnis akan bergantung dari diri Anda sendiri, bagaimana Anda bisa lepas dari masalah yang sedang dihadapi. Dan perlu diingat, masalah pada bisnis adalah awal dari kesuksesan Anda dalam menjalankan bisnis.
Strategi pengambilan keputusan :
a. Identifikasi masalah
b.Lebih berani dan hilangkan rasa takut
c.Jangan enggan untuk berdiskusi
d.Tentukan deadline dalam setiap keputusan
e.Manfaatkan laporan keuangan

B. Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Fungsi merupakan hal yang paling utama diterapkan dalam sebuah bisnis. Fungsi utama diterapkan sistem informasi manajemen dalam suatu organisasi sebagai berikut :
a.Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan suatu perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang mempunyai hubungan komando atau koordinasi dengannya.
b.Untuk meningkatkan sebuah efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
c.Untuk meningkatkan suatu produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
d.Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis.

C. Tujuan Sistem Informasi Manajemen
a.Untuk menyediakan suatu informasi dalam pengambilan suatu keputusan.
b.Untuk menyediakan suatu informasi yang digunakan didalam suatu perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan juga perbaikan berkelanjutan.
c.Untuk menyediakan suatu informasi yang dipergunakan di dalam suatu perhitungan harga pokok produk, jasa dan tujuan lainnya yang diinginkan oleh manajemen.
Dari Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dana pengguna lainnya, perlu mempunyai akses menuju informasi akuntansi manajemen dan juga mengetahui bagaimana cara untuk bisa menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen tersebut dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan suatu masalah dan mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan.

D.Contoh Sistem Informasi Manajemen
Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan. 
2. Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
3. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
4. Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.
5. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.
6. Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procurement.
7. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.
8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.
9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government.
10. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Waspada! Posisi Supermarket Terancam Minimarket | Konsultan Bisnis Manajemen

KONSULTAN BABY SHOP MAHIR, +62 813 – 9864 – 6177, Waspada! Posisi Supermarket Terancam Minimarket Konsultan, Konsultan Ritel, Manajeme...