Jumat, 29 Maret 2019

Waspada! Posisi Supermarket Terancam Minimarket | Konsultan Bisnis Manajemen


KONSULTAN BABY SHOP

MAHIR, +62 813 – 9864 – 6177, Waspada! Posisi Supermarket Terancam Minimarket

Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta




Jakarta, CNBC Indonesia - Peritel besar di Indonesia, seperti supermarket dan hypermarket, diperkirakan akan mengalami pelemahan pertumbuhan di 2019 yang akan menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan operator minimarket, menurut lembaga pemeringkat Fitch Ratings, Rabu (23/1/2019).



Perubahan pilihan konsumen yang kini lebih menyukai berbelanja dalam jumlah kecil memperketat persaingan di antara dua jenis ritel tersebut.

"Tren ini telah memukul pertumbuhan supermarket dan hypermarket karena konsumen menjadi lebih tertarik oleh format ritel kecil modern," tulis Fitch dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia.

Lembaga tersebut mencatat bahwa Hypermart yang dioperasikan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah melaporkan pendapatan yang terkontraksi sejak 2016. Pendapatan MPPA anjlok 13,8% secara tahunan sepanjang sembilan bulan pertama 2018 setelah turun 7,1% di 2017 dan 2% di 2016.

Pendapatan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) turun 6% secara tahunan hingga kuartal ketiga tahun lalu setelah terkontraksi 7% di 2017 dan 2016, tidak termasuk bisnis ritel non-makanannya. HERO mengumumkan rencananya menutup 26 tokonya di 2019.

 Kunjungi : www.konsultan.co

Sebaliknya, kinerja perusahaan-perusahaan minimarket justru cemerlang di periode yang sama.
Pertumbuhan pendapatan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mengoperasikan Alfamart melompat 8,8% sementara PT Indomarco Prismatama yang memiliki Indomaret membukukan kenaikan pendapatan hingga 10,2% hingga September tahun lalu, tulis Fitch.

"Fitch berpendapat pilihan konsumen untuk berbelanja dalam jumlah kecil sepertinya tidak akan berubah dalam jangka menengah karena kepraktisan dan dekatnya jarak antara minimarket dengan rumah pembeli," menurut pernyataan tersebut.

Di saat yang sama, supermarket premium justru mampu mempertahankan kinerjanya. Ranch Market dan Farmer's Market yang dioperasikan PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang konsisten di sekitar 6%-8% sepanjang 2016 hingga September 2018.

 Kunjungi : konsultanbisnis.id

Kedua supermarket itu menargetkan konsumen dengan pendapatan menengah ke atas dengan menawarkan produk-produk segar dan impor.
"Konsumen kelas menengah ke atas yang menekankan kualitas dibandingkan harga lebih memilih berbelanja di supermarket premium, ini akan menjadi risiko lain bagi pemain supermarket dan hypermarket yang tidak menerapkan strategi yang sama," tulis Fitch.

"Kami berpandangan peritel yang lebih besar yang tidak memiliki strategi diversifikasi yang berarti dan menargetkan segmen premium akan harus menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya lanjutan seperti menutup toko yang tidak menguntungkan, yang dapat menghambat pertumbuhan mereka dalam jangka menengah."


Baca Juga : Kembangkan E-Commerce, Kimia Farma Gandeng Telkom

Sumber : CNBC


Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri

Kembangkan E-Commerce, Kimia Farma Gandeng Telkom | Konsultan Bisnis Manajemen


KONSULTAN BABY SHOP

TERNAMA, +62 813 – 9864 – 6177, Kembangkan E-Commerce, Kimia Farma Gandeng Telkom

Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta




Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produk farmasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dalam pengembangan e-commerce dan digitalisasi sekaligus untuk memperkuat performa bisnis perseroan.



Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir mengatakan proses digitalisasi tak bisa dielakkan bagi sektor mana pun termasuk farmasi.

"Digitalisasi ini untuk menyediakan value chain yang lengkap, termasuk digitalisasi dari sisi R&D [riset dan pengembangan], manufaktur, dan ritel, trading distribusi. Kami coba integrasikan semua value chain. Supply and demand," kata Honesti dalam talkshow di CNBC TV Indonesia, Selasa (19/3/2019).

Kunjungi : www.konsultan.co

Mantan Direktur Wholesale and International Service dan Direktur Keuangan Telkom ini mengatakan digitalisasi hasil kerja sama dengan Telkom akan mengintegrasikan delapan pabrik obat, 1.150 ritel outlet, 55 laboratorium, 600 klinik dalam satu platform sehingga performa bisa naik signifikan.

"Untuk ritel kami sudah 100% online, sudah terhubung. ke depan lebih ke supply. Kami targetkan akhir tahun bisa semua terintegrasikan dalam sistem."

Proses digitalisasi Kimia Farma meliputi penyediaan infrastruktur cloud dan jaringan (network), hardware, serta sistem aplikasi terpadu.

 Kunjungi : konsultanbisnis.id

Situs Kimia Farma mencatat delapan fasilitas produksi atau pabrik tersebut ada di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon, Medan, Rapid Test, PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, dan PT Sinkona Indonesia Lestari.

Adapun trading distribusi dijalankan oleh PT Kimia Farma Trading and Distribution, sementara untuk bisnis ritel farmasi yakni tiga entitas yakni PT Kimia Farma Apotek, PT Kimia Farma Diagnostik, dan Kimia Farma Dawaa.


Tahun ini, Kimia Farma berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue guna meningkatkan likuiditas saham dan sekaligus mendapatkan pendanaan murah untuk ekspansi.

Usulan rights issue tersebut sudah diajukan kepada pemegang saham untuk dikaji. Dengan demikian, rights issue akan tergantung dari keputusan para pemegang saham.

Per September 2018, pemegang saham KAEF yakni saham Seri A dimiliki pemerintah (Kementerian BUMN) sebesar 0,01%, sementara saham seri B dipegang pemerintah sebesar 90,02%, investor publik 5,52%, PT Asabri (Persero) 4,45%, dan sisanya direksi 0,00%.

Baca Juga : Teknologi Ini Bikin Belanja Online dan Offline Lebih Mudah

Sumber : CNBC 


Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri

Kamis, 28 Maret 2019

3 Desainer FASHIONLINK x #BLCKVNUE Beraksi di Fashion Nation 2019 | Konsultan Bisnis Manajemen


KONSULTAN BABY SHOP

TERNAMA, +62 813 – 9864 – 6177, 3 Desainer FASHIONLINK x #BLCKVNUE Beraksi di Fashion Nation 2019

Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta 



3 Desainer FASHIONLINK x #BLCKVNUE Beraksi di Fashion Nation 2019 - Kreasi dan karya fashion desainer muda ditampilkan di gelaran pekan mode, Fashion Nation 2019. Ini merupakan salah satu event tahunan yang diselenggarakan pusat perbelanjaan Senayan City.


Kali ini, terdapat tiga desainer yang ambil bagian dalam FASHIONLINK x #BLCKVNUE. mereka menghadirkan fashion penuh warna lewat koleksi terbaru dengan suguhan yang berbeda-beda.

Ketiga desainer dan label fashion lokal tersebut adalah CALLA THE LABEL, MARLEN THE LABEL, dan SAUL. Mereka mengusung tema dan look fashion yang sesuai dengan signature. Ada pun penggunaan material bervariasi dan memberi aksen yang kaya.

Sebut saja CALLA THE LABEL yang hadir dengan signature desain dalam pattern yang colorful dan original. Setiap koleksinya, CALLA selalu memakai motif printing yang berkolaborasi dengan pelaku seni lain, sehingga menciptakan motif unik dan berciri khas.

Kunjungi : www.konsultan.co

Seperti pada koleksi yang disuguhkan di Fashion Nation 2019, sang desainer Yeri Afriani mengusung Doodle-Art yang diterjemahkan dalam koleksi menjadi pattern monokrom bergradasi pop-up colour yang cerah dan ceria.

Untuk cutting dalam koleksinya, Yeri menyampaikan selalu bermain dengan potongan loose dan longgar sehingga menyuguhkan koleksi fashion yang dapat digunakan siapa saja.

"Koleksi kali ini terinspirasi dari coretan-coretan doodle-art, jadilah seperti motif ini. Kita tambahin warna-warni juga jadi lebih cerah. Kita juga sebagian koleksi menggunakan organic fabric. Sementara cutting selalu loose jadi bisa dipakai semua orang, termasuk yang berhijab," kata Yeri Afriani kepada Fimela di Senayan City, Sabtu, 23 Maret 2019.

Kunjungi :  konsultanbisnis.id

MARLEN The Label di Fashion Nation 2019

MARLEN The Label adalah brand yang didirikan oleh Alvina Marsha dan Ellen Angelia. Lewat show kali ini, MARLEN menghadirkan koleksi busana dengaan garis desain yang feminin. Cutting loose dan konsep all size juga diberi di koleksi ini.

"Koleksi kita itu all size bisa untuk semua orang. Mengusung busana yang nyaman digunakan. Jadi cutting dan fabric sangat diperhatikan. Koleksi ini diperuntukkan untuk perempuan yang ingin tampil nyaman tapi tetap terlihat modern," kata Marsha kepada Fimela di Senayan City pada Sabtu, 23 Maret 2019.

Sesuai dengan look feminin yang ingin diangkat, pemilihan warna dan material turut mendukung seperti pemakaian warna-warna pastel yang lembut dan material yang flowy dan jatuh mengikuti bentuk tubuh.

"Mostly warna MARLEN itu netral seperti earth tone. Tapi untuk kali ini kami beri sentuhan pop-up colour seperti merah dan kuning jadi lebih hidup. Yang paling penting kenyamanan menjadi nomor satu dari baju-baju MARLEN," tutup Ellen.


Sumber : Liputan 6 

Industri yang kami layani :

>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri

Kadin: Minimarket Mengeluh Penjualan Turun | Konsultan Bisnis dan Manajemen


KONSULTAN BABY SHOP

JUARA + 62 813 – 9864 – 6177, Kadin: Minimarket Mengeluh Penjualan Turun

Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta




Kadin: Minimarket Mengeluh Penjualan Turun - Bisnis ritel dalam negeri tengah mengalami kelesuan. Setelah Seven Eleven memutuskan berhenti beroperasi dan menutup semua gerai, belakangan Matahari Departement Store juga menutup dua gerainya di Pasaraya Blok M dan Manggarai.



Menanggapi hal ini, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menyatakan, sebenarnya tidak hanya kedua ritel tersebut yang menghadapi tantangan berat di tahun ini. Hampir semua ritel juga menghadapi masalah yang sama dan mengeluh kepada Kadin.

"Dengan semua saya bicara, Alfamart, Indomaret. Mereka ngeluh, kita tidak pernah seberat ini. Ada yang bilang turun, ada yang nggak, tapi di lapangan menyatakan turun," ujar dia di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Kunjungi : www.konsultan.co

Meski tidak melakukan penutupan gerai, lanjut Rosan, minimarket seperti Alfamart dan Indomaret mengalami perlambatan pertumbuhan gerainya. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, kedua pemain di bisnis minimarket tersebut bisa menambah 1.500 gerai setiap tahunnya.

"Indomaret 15 ribu outlet, Alfamart hampir sama. Tiap tahun outletnya tumbuh 1 persen, berarti kurang lebih 1.500 outlet per tahun. Sekarang tetap tumbuh, tapi lebih lambat. Jadi bukannya berkurang tapi pertumbuhannya ini melambat," kata dia.

Kunjungi : konsultanbisnis.id


Melambatnya pertumbuhan gerai ini secara otomatis juga mempengaruhi pendapatan perusahaan. Padahal setiap pembukaan gerai baru berdampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan dengan meningkatkan penjualan barang. ‎

‎"Alfamart, Indomaret turun (penjualan). Padahal rata-rata mereka naik 10 persen tiap pembukaan outlet," ‎tandas di.


Baca Juga : Hijabers Di Bawah Usia 30 Ini Raup Omzet Miliaran Rupiah

Sumber : Liputan 6 

Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri

Rabu, 27 Maret 2019

Hijabers Di Bawah Usia 30 Ini Raup Omzet Miliaran Rupiah | Konsultan Bisnis Manajemen


KONSULTAN BABY SHOP

MAHIR, +62 813 – 9864 – 6177, Hijabers Di Bawah Usia 30 Ini Raup Omzet Miliaran Rupiah

Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta





Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak wanita berhijab muda dan sukses. Meski usianya belum genap 30 tahun namun beberapa hijabers Indonesia berhasil membangun bisnis yang bernilai miliaran rupiah.
Omzet yang didapatkan dari usahanya juga bisa mencapai miliaran rupiah per bulan. Siapa saja hijabers Indonesia dengan usia di bawah 30 tahun yang penghasilannya sudah miliaran? Berikut empat namanya.

1. Medina Zein



Nama Medina Zein kini sudah tak asing di kalangan hijabers Indonesia, terutama setelah menikah dengan adik selebriti Ayu Azhari, Lukman Hakim. Medina merupakan pebisnis kecantikan, fashion, dan travel yang omzetnya sudah miliaran rupiah per bulan.

Mojang Bandung itu sudah menjadi miliuner sejak usianya 24 tahun dengan mendirikan PT Medina Global Care. Berawal dari jualan produk kecantikan online kini ia sudah mempunyai lima klinik di Bandung, Makassar, dan Jakarta.

Kunjungi :  www.konsultan.co

2. Intan Kusuma Fauzia dan Atina Maulia



Tentu para muslimah tahu brand lokal Vanilla Hijab. Di balik label hijab sukses tersebut ada Intan Kusuma Fauzia dan Atina Maulia yang menjadi pengusaha sukses Indonesia berusia muda di bawah 30 tahun.

Dalam sebulan, mereka bisa memproduksi sekitar empat model jilbab yang masing-masing jenisnya diproduksi lebih dari 1.500 potong. Hijab yang diproduksinya pun selalu habis tak tersisa. Bahkan mereka mengawali usaha hijab dengan modal Rp 0. Kini omzetnya sudah mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Kunjungi :  konsultanbisnis.id

3. Dewi Permata



Dewi Permata, hijabers 24 tahun yang masih duduk di semester akhir Universitas Padjajaran. Meski usianya tergolong muda tapi ia sudah bisa menghasilkan miliaran rupiah per bulan lewat bisnis busana muslim dengan brand Kiciks Muslimah.

Awal berdagang ia menggunakan sistem preorder (PO), yang dijual adalah rancangan busana sesuai syar'i dengan bekal pengetahuan seadanya. Kini bisnis tersebut semakin meroket. Yang semula hanya beromzet Rp 1 juta - Rp 2 juta per bulan, kini jadi miliaran per bulan. Saat ini Kiciks sudah memiliki 80 karyawan dan 300 distributor.


4. Sally Giovanny



Sally Giovanny menjadi salah satu wanita berhijab yang tak hanya muda dan cantik tapi juga menginspirasi. Lewat bisnis batik Cirebon yang dilabeli dengan nama Trusmi, wanita 28 tahun itu berhasil meraup omzet miliaran rupiah per bulan. Bahkan ia juga dikabarkan sudah memiliki ratusan karyawan dan pengrajin batik.

Lewat akun Instagram pribadinya @sally.giovanny, Insiator 8 Rumah Tahfidz itu juga sering berbagi kegiatannya untuk menginspirasi para pengikutnya. Karena kesukesan Sally, ia sering diundang untuk menjadi pembicara dalam seminar-seminar.



Sumber : CNBC Indonesia


Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri

Negosiasi AS-China Masih Buntu, Harga Minyak Brent Melemah | Konsultan Bisnis Manajemen


KONSULTAN BABY SHOP

MAHIR, +62 813 – 9864 – 6177, Negosiasi AS-China Masih Buntu, Harga Minyak Brent Melemah

Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta




Negosiasi AS-China Masih Buntu, Harga Minyak Brent Melemah - Harga minyak mentah berjangka Brent melemah sepanjang pekan lalu. Pelemahan disebabkan oleh minimnya progres pembahasan kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Selain itu, menurunnya kinerja perindustrian di Jerman dan AS juga memantik kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dan Permintaan minyak global.


Dilansir dari Reuters, Senin (25/3), harga minyak mentah berjangka Brent pada perdagangan Jumat (22/3) lalu ditutup di level US$67,3 per barel atau merosot sekitar 0,2 persen sepanjang pekan lalu. Pada perdagangan Kamis (21/3), harga Brent sempat menyentuh level tertingginya dalam empat bulan terakhir US$68,69.

Sejak awal Januari 2019, harga Brent telah menguat lebih dari 20 persen. Penguatan disebabkan oleh kebijakan pemangkasan produksi yang dilakukan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia. Selain itu, penguatan juga dipicu oleh pengenaan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela.

Kunjungi : www.konsultan.co

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) sepanjang pekan lalu tercatat menguat 0,8 persen menjadi US$59,04 per barel. Sama dengan Brent, WTI menyentuh level tertingginya untuk tahun ini pada perdagangan Kamis (21/3), di level US$60,39 per barel.

Pada Jumat (22/3) lalu, indeks utama Wall Street melemah di kisaran 1 hingga 2 persen setelah data manufaktur (PMI) untuk Maret 2019 menunjukkan kinerja buruk di Eropa, Jepang, dan AS. Sejumlah survei menyimpulkan tensi perdagangan telah mempengaruhi output pabrik dan memupus harapan akan membaiknya laju pertumbuhan ekonomi global.

Kunjungi : konsultanbisnis.id

"Data PMI di Jerman dan Perancis yang mengecewakan hari ini (Jumat (22/3)) telah memicu kenaikan dolar AS dan di saat bersamaan juga menekan selera global akan risiko," ujar Pimpinan Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch.

Nilai tukar dolar AS terhadap euro merangkak ke level tertingginya untuk lebih dari sepekan pada perdagangan Jumat (22/3) lalu. Penguatan dolar membuat harga minyak menjadi reltif lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

"Fakta bahwa faktor-faktor makro ini mampu mengimbangi dampak laporan Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) yang bersifat mendongkrak harga (bullish) membuktikan kerapuhan kenaikan harga minyak pada tiga bulan terakhir," ujar Ritterbusch.


Pada Rabu (20/3) lalu, data EIA menunjukkan persediaan minyak mentah AS merosot 10 juta barel pada pekan sebelumnya. Penurunan yang dipicu oleh kuatnya ekspor dan permintaan kilang tersebut merupakan yang terbanyak sejak Juli 2018.

Di tengah perlambatan eksonomi di Asia, Eropa, dan Amerika Utara yang berpotensi menekan konsumsi bahan bakar, tidak ada progres yang signifikan pada pembahasan perdagangan antara AS dan China. Perwakilan kedua negara dijadwalkan bertemu pada 28-29 Maret 2019.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan sebuah stasiun televisi Jumat (22/3) lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan negosiasi perdagangan antara AS dan China terus mencatat kemajuan dan kesepakatan akhir mungkin tercapai.

Jajak pendapat Reuters menunjukkan tiga dari empat perusahaan Jepang memperkirakan friksi perdagangan AS-China akan terjadi setidaknya sampai akhir tahun.


Lonjakan produksi lebih dari 2 juta barel per hari (bph) pada produksi minyak mentah AS sejak awal 2018 telah membuah AS sebagai negara produsen minyak mentah terbesar dunia di level 12,1 juta bph. Produksi AS mengungguli Rusia dan Arab Saudi.

Kondisi tersebut mendongrak ekspor minyak AS. Tahun lalu, ekspor minyak AS telah melonjak dua kali lipat menjadi lebih dari 3 juta bph. Badan Energi Internasional (EIA) memperkirakan AS menjadi negara net eksportir minyak mentah pada 2021.

Pekan lalu, perusahaan energi AS mengurangi jumlah rig yang beroperasi untuk lima pekan berturut-turut. Sebanyak sembilan rig minyan dipangkas sehingga jumlah rig berada di level terendahnya untuk hampir setahun terakhir. Penurunan terjadi seiring produsen independen menjalankan rencana untuk mengurangi belanja seiring pemerintah AS yang memangkas proyeksi produksi minyak shale.



Sumber : CNN INDONESIA


Industri yang kami layani :

>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri

Selasa, 26 Maret 2019

Pemodal Ventura Buka Suara soal Status Unicorn untuk Startup | Konsultan Bisnis Manajemen


KONSULTAN BABY SHOP

TERPECAYA, +62 813 – 9864 – 6177, Pemodal Ventura Buka Suara soal Status Unicorn untuk Startup

Konsultan, Konsultan Ritel, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis Ritel, Usaha Diera Digital, Strategi Bisnis Di Era Digital, Bisnis Di Era Digital, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Bisnis Jakarta 2018, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta




Pemodal Ventura Buka Suara soal Status Unicorn untuk Startup - Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan tidak ada waktu yang ideal yang dibutuhkan sebuah perusahaan startup untuk mendapatkan status unicorn.



"Tidak ada rumus tetap untuk menentukan hal tersebut. Bisa cepat, bisa lambat," kata Willson melalui keterangan tertulisnya yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (18/2).

Selain itu, menurut dia, startup yang mendapatkan status unicorn bergantung pada seberapa besar pemanfaatan teknologi yang mereka lakukan demi mengelola perusahaan yang mereka dirikan.

Lalu, Willson mengatakan status unicorn hanyalah penamaan semata yang tidak terlalu penting untuk dikejar.

Kunjungi : www.konsultan.co

"Yang terpenting bagi para startup bukanlah status unicorn atau status-status yang lain, melainkan seberapa besar skala ekonomi dan nilai tambah yang mereka tawarkan kepada masyarat," jelasnya.
Istilah unicorn digunakan untuk perusahaan startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar. Namun, Willson mengatakan investor tidak berinvestasi berdasarkan status unicorn itu.

"Investor memberikan investasi dengan cara memperhitungkan berapa uang yang perlu mereka investasikan (sebut saja X) agar sebuah startup nantinya bisa berkembang hingga mempunyai nilai yang lebih tinggi (sebut saja Y)," kata dia.

"Selisih dari Y dan X tadi akan menjadi keuntungan bagi investor. Jadi, seorang investor tidak harus berinvestasi pada startup unicorn," sambungnya.

Sebagai informasi, Indonesia memiliki empat perusahaan startup yang menyandang status unicorn yaitu Bukalapak, Gojek, Traveloka dan Tokopedia.

Kunjungi : konsultanbisnis.id

Pasar Potensial

Menurut dia, munculnya empat unicorn itu disebabkan oleh Indonesia menduduki posisi keempat jumlah populasi mayarakat terbanyak di dunia. Selain itu, 40 persen penduduk Asia Tenggara berasal dari Indonesia dengan kontribusi PDB sebesar US$1 triliun.

"Tidak hanya itu, Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan tingkat penetrasi internet terbesar di dunia, hal itu menjadikan Indonesia sebagai target pasar yang potensial bagi para startup unicorn," jelas Willson.

Unicorn menjadi pembahasan yang hangat di kalangan lapisan masyarakat berawal dari calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo melontarkan pertanyaan terkait unicorn kepada lawannya yakni Prabowo Subianto pada saat debat capres kedua, yang dilaksanakan di Hotel Sultan, Minggu (17/2) malam.


Saat bertanya soal bagaimana upaya Prabowo membangun infrastruktur demi mengembangkan unicorn di Indonesia, Ketua Umum Partai Gerindra itu tampak tak mengerti apa yang dimaksud dengan istilah unicorn.

"Yang Bapak maksud unicorn? Maksudnya yang online-online itu, iya, kan?" kata Prabowo.

Sikap Prabowo itu langsung mendapatkan banyak respon khususnya warganet di jejaring sosial media twitter. Sejumlah warganet pun menyerukan hashtag #DebatSebel dan sempat menjadi trending topik dunia.



Baca juga : Sektor Ritel Masih Tertekan pada 2019, Ini Pemicunya


Sumber : CNN Indonesia

Industri yang kami layani :

>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri

Waspada! Posisi Supermarket Terancam Minimarket | Konsultan Bisnis Manajemen

KONSULTAN BABY SHOP MAHIR, +62 813 – 9864 – 6177, Waspada! Posisi Supermarket Terancam Minimarket Konsultan, Konsultan Ritel, Manajeme...